Breaking

Sunday, April 12, 2020

Peran dan Klasifikasi Desain Riset


zippien
Penjelasan dan klasifikasi Peran desain riset dalam sebuah penelitian.
Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

Jenis – Jenis Desain Riset
a.    Riset Eksploratori
    Desain riset yang lebih menekankan pada pengumpulan ide-ide dan masukan-masukan; hal ini khusus berguna untuk memecahkan masalah yang luas dan samar menjadi sub masalah yang lebih sempit dan lebih tepat.
b.   Riset Deskriptif
    Desain riset yang lebih menekankan pada penentuan frekuensi terjadinya sesuatu atau sejauh mana dua variable berhubungan.
c.    Riset Sebab Akibat Atau Causal
    Desain riset yang lebih menekankan pada penentuan hubungan sebab dan akibat.
Klasifikasi Desain Riset
Desain Riset terdiri dari2 bagian :
a. Penjajagan  (Exploratory)                                                      
b. Inferensi  (Conclusive)

Desain Riset jangka panjang
Tipe rancangan riset yang menyangkut responden tertentu dari elemen populasi
yang dihitung berulang-ulang.

Sebab akibat Desain Riset
a.       Tipe riset inferensi dengan tujuan untuk memperoleh kenyataan yang hubungannya bersifat sebab-akibat.
b.      Untuk mengetahui peubah yang menjadi penyebab (independent variable) dan peubah akibat (dependent variable) dari  suatu fenomena.
c.       Untuk menentukan sifat atau hakikat  hubungan antara peubah penyebab dan peubah yang akibatnya akan dibuat prediksinya.
Desain Riset Eksploratori
Tujuan riset eksploratori adalah untuk menjajagi atau membedah suatu masalah secara menyeluruh dengan teliti untuk memperoleh wawasan (insights) dan pemahaman (understanding)
Beberapa manfaat eksplorasi
*      Merumuskan atau membuat batasan masalah secara lebih tepat dan rinci
*      Mengidenifikasi alternatif arah tindakan
*      Merumuskan hipotesis
*      Mengisolasi peubah kunci dan saling hubungannya untuk penyelidikan lebih lanjut
*      Memperoleh gagasan untuk mengembangkan pendekatan terhadap masalah
*      Membuat prioritas untuk penelitian selanjutnya
Riset deskriptif
*      Tujuan riset deskriptif adalah menjelaskan suatu topik yang biasanya berupa fungsi atau karakteristik pasar
*      Menjelaskan karakteristik kelompok tertentu misalnya konsumen, wiraniaga (salespeople), organisasi, dan area pasar. Misalnya riset untuk menentukan profil konsumen berat (heavy buyer) dari adipasar tertentu
*      Estimasi persentase populasi tertentu dengan perilaku belanja tertentu
*      Menentukan persepsi terhadap karakteristik produk
*      Menentukan hubungan peubah perilaku belanja misalnya belanja sambil makan di luar rumah
*      Membuat  prediksi yang spesifik misalnya prediksi belanja pada adipasar tertentu pada daerah tertentu
Contoh riset deskriptif
*      Kajian pasar yang meneliti luas pasar, daya beli konsumen, keberadaan distributor, dan profil konsumen
*      Kajian saham pasar yang menjelaskan proporsi pen-julalan total suatu perusahaan dari seluruh penjualan di pasar (si=s/S)
*      Kajian analisis penjualan yang menjelaskan penjualan menurut daerah geografis, lini produk, tipe dan besaran rekening
*      Kajian citra yang menentukan persepsi konsumen terhadap perusahaan dan produknya
*      Kajian penggunaan produk yang menjelaskan pola konsumsi
*      Kajian distribusi yang menentukan pola arus barang dan jumlah lokasi distributor
*      Kajian penentuan harga yang menjelaskan rentang dan perubahan frekuensi harga dan prediksi reaksi @konsumen terhadap perubahan harga
*      Kajian iklan (advertising study) yang menjelaskan kebiasaan konsumen menonton iklan dan profil pemirsa terhadap program televisi dan majalah tertentu
Rancangan seksi silang Dan jamak seksi
*      Tipe rancangan riset yang meliputi pengumpulan informasi dari sembarang unsur populasi yang dilakukan hanya sekali saja
*      Rancangan seksi silang tunggal adalah tipe rancangan di mana hanya satu responden yang ditarik dari populasi target dan informasi dikumpulkan hanya dari responden itu dan dilakukan sekali saja
*      Rancangan seksi silang jamak adalah tipe rancangan di mana hanya dua atau lebih  responden yang ditarik dari populasi target dan informasi dikumpulkan hanya sekali saja dari tiap responden itu
*      Analisis kohort adalah tipe rancangan seksi silang jamak yang terdiri atas satu seri survey yang dilakukan pada interval waktu tertentu. Kohort merupakan kelompok responden yang mempunyai pengalaman yang sama pada interval waktu yang sama.
Hubungan antara riset eksploratori, deskriptif dan sebab akibat
*      Jika hanya sedikit informasi yang diketahui tentang masalah yang akan diteliti, riset  eksploratori dilakukan sebagai perintis untuk dapat merinci situasi masalah, membuat arah dan langkah-langkah selanjutnya.
*      Riset eksploratori umumnya diikuti oleh riset deskriptif atau riset sebab akibat.
*      Tidak selamanya riset dimulai dengan riset eksploratori karena hakikat riset tergantung dari situasi yang dihadapi. Riset kepuasan konsumen yang dilakukan tiap tahun misalnya tidak perlu dimulai dengan riset eksploratori.
*      Riset eksploratori dapat membantu pemahaman riset deskriptif atau riset sebab-akibat. Riset tentang penentuan harga yang dihasilkan oleh riset sebab-akibat atau disekriptif sukar dipahami oleh para manajer sehingga pemahamnya perlu dibantu dengan riset eksplorasi.


3.      Perbedaan Hipotesis dan Proposisi Penelitian
Hipotesis sendiri merupakan jawaban sementara yang hendak diuji terlebih dahulu kebenarannya. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif tidak memerlukan hipotesis.

Fungsi Hipotesis sendiri sebagai berikut ;
a)      Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya.
b)     Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji secara empiris
c)      Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode–metode pengujian data.
d)     Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
Sebagai contoh Hipotesis seperti pengaruh positif yang signifikan terhadap pemberian insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja staff.
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
a.       Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
a)      Upah berpengaruh terhadap produktifitas karyawan (jelas).
b)      Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas).
b.      Dapat diuji secara alamiah
a)      Upah berpengaruh terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji).
b)      Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia).
c.        Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
a)      Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran).
b)      Uang saku berpengaruh signifikan terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki  dasar kuat).
Proposisi sendiri adalah sebuah ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya, mengenai konsep atau konstruct yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut hipotesis. Hubungan yang logis antara dua konsep juga disebut sebagai proposisi yang biasanya dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menunjukkan hubungan antara dua konsep.
Contoh Proposisi dalam beberapa bidang ilmu adalah sebagai berikut
a.       Dalam bidang manajemen pendidikan, misalnya, seorang peneliti dapat menyusun proposisi sebagai berikut: “Kepemimpinan kepala sekolah menentukan keberhasilan sekolah”.
*      Dari proposisi itu dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut:
*      Konsep: kepemimpinan
*      Konsep: keberhasilan
*      Variabel: kualitas kepemimpinan (buruk, cukup/sedang, baik)
*      Hipotesis: Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, semakin  memudahkan  sekolah mencapai keberhasilan.
b.      Dalam bidang kependudukan, misalnya, ada proposisi terkenal yang ditawarkan oleh Hariis dan Todaro, yang banyak digunakan dalam studi kependudukan berbunyi “Proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh perbedaan upah”.
*      Dari proposisi di atas dapat diurakan hal-hal sebagai berikut:
*      Konsep: migrasi
*      Konsep: upah
*      Variabel: upah (rendah, sedang, tinggi)
*      Hipotesis: Semakin tinggi upah yang diberikan kepada pekerja, semakin besar peluang mereka untuk bergabung”
c.       Dalam bidang politik, misalnya, seorang peneliti dapat menyusun proposisi sebagai berikut: “Pendidikan seseorang menentukan pemahamannya tentang demokrasi”.
*      Konsep: pendidikan
*      Konsep: demokrasi
*      Variabel: pendidikan  (rendah, sedang, tinggi)
*      Hipotesis: Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin paham makna demokrasi”.
d.       Dalam bidang ekonomi, ada proposisi sebagai berikut: “Status sosial-ekonomi keluarga menentukan perilaku anak”.
*      Konsep: sosial-ekonomi
*      Konsep: perilaku anak
*      Variabel : status sosial-ekonomi (rendah, sedang, tinggi)

No comments:

Post a Comment